Skip to main content

Jalanan Surabaya Tak Jauh Lebih Lunak dari Solo

Lama, kata ini tak cukup menggambarkan kehilangan saya untuk tidak menulis di blog. Setelah lulus, bekerja di media ternama di Kota Solo dengan kontrak selama 6 bulan, kemudian ke ibukota untuk menjadi relawan Asian Games selama beberapa bulan, lanjut menjadi relawan di Asian Paragames. Dan sejak akhir 2018 kemarin saya aktif menulis di salah satu media startup di Surabaya, sebagai content writer. Seperti biasa, penulis. Sepertinya karir saya tak pernah jauh dari dunia menulis, senantiasa dibayangi rasa untuk selalu menulis. Ibarat buku, Saya adalah frodo di novel fiksi lord of the rings karya R. R. Tolkien yang tak pernah lepas dari kejaran Sauron.

Jika di luar sana banyak yang berusaha keluar dari "zona nyaman", saya sudah melewati zona susah kemudian nyaman lalu susah lagi dan sekarang stuck kembali di zona nyaman. Ya, hidup memang seperti tong setan, muter-muter gak karuan. Pengibaratan ini biasanya identik roller coster, nah biar lebih "Indonesia", saya ganti tong setan.😁
Entah kebetulan atau memang disengaja, 3 tulisanku di blog ini selalu bertepatan dengan Bulan Ramadhan. *Ya Allah memang suka becanda.  
Mungkin ini gak perlu ditulis disini, tapi saya lulusan biologi. Non pendidikan. Yep, Biologi.
Berkali-kali, rekan kerja saya menanyakan hal tersebut kepada saya, seperti menanyakan sesuatu yang sulit diterima akal. "Seriously?" ujar salah satu senior saya di Solo dengan alis kirinya sedikit terangkat.

Serius, apakah stigma "bekerja linier dengan jurusan kuliah" masih begitu kuat di Indonesia? Aku ya ra nyuwun kerjo nang bidang iki, nyuwun e dadi pengusaha wae. ehe-he
Sedikit nasehat buat kalian yang masih kuliah, berharap bekerja sesuai dengan jurusan yang saat ini kalian tempuh memang bagus. Tapi, jangan kecewa bila kenyataan tak sesuai dengan harapan. Ekspektasi kadang lebih kejam dari mimpi.
Dan kalian ga perlu depresi, tak ada yang buruk dari bekerja menyimpang dari jurusan awal. Lanjutkan hidup dengan versi terbaik dari diri kalian masing-masing. Toh, meskipun ngga linier dengan jurusan, selama cuek dan jalani kisah terbaik kita, sudah cukup?
Menjalani hidup seapa-adanya kadang membuat kita justru lebih memahami diri kita, menemukan orang-orang baru, teman baru dan dunia baru. menemukan hal-hal baru, belajar hal baru, atau kalian bisa menghubungi saya bila merasakan depresi setelah lulus. Kita bisa berbagi kesedihan, hiks.. Eh, Be positive dude.
***
Udah sesi sedih-sedihnya, lanjuut... Setelah memasuki fase dunia kerja, entah kenapa yang namanya bukber semakin jarang saya lakukan. Ya maklum, sebelumnya saya selalu muqim di area Jawa tengah , dan kini justru melanglang-buana ke Surabaya. sing awale ndas-ndes dadi cak-cuk.
Kawan disini ada, tapi terbatas rekan kerja dan beberapa kenalan seperti alumnus volunteer Asian Games. Patut disyukuri juga karena kantong jadi terawat dan menebal, hehe
Meski memasuki dunia kerja, perasaan untuk melanjutkan studi tetap ada, beberapa kali saya mendatangi kampus negeri di Surabaya untuk melihat kemungkinan "itu". Yah, semangat belajar memang kadang muncul setelah kita memasuki hal-hal baru.
Reksadana saya juga saya cairkan pertama kali tahun 2019. Dengan keuntungan sekitar 9%. :D

**Maaf ya, kali ini saya hanya ingin berceloteh tentang hari ini dan kemarin yang lewat begitu saja tanpa lakukan apa-apa.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pandangan saya tentang pemimpin "kafir"

Kali ini ane bakal bahas salah satu "keramaian" beberapa saat lalu, biar lebih keliatan profesional, jadi pake kata "saya" aja yak. Oke sebelum lanjut ke inti tulisan, saya ucapkan mohon maaf, karena udah cukup lama gak nulis tiba-tiba balik nulis di blog ini dengan berbagai alasan ( resign contohnya, wkwk) meskipun blog ini pembacanya dikit, saya ucapkan makasih buanyaak. Tulisan ini bukan bermaksud untuk menyudutkan salah satu pihak atau apapun, melainkan hanya pendapat saya sebagai salah satu penduduk Indonesia yang baik. Jadi, monggo baca konten ini bersama kopi atau STMJ sambil santai. (nih, kopinya) Pemimpin adalah salah satu aspek yang sangat diperhatikan oleh Rosulullah. Sebagaimana yang dijelaskan hadist, Rosulullah pernah bersabda: إِذَا كَانَ ثَلاَثَةٌ فِي سَفَرٍ فَلْيُؤَمِّرُوا أَحَدَهُمْ  “Jika ada tiga orang bepergian, hendaknya mereka mengangkat salah seorang di antara mereka menjadi pemimpinnya.”  (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah). Berd

Hadist ke-7 Bab Istiqomah Kitab Riyadhussholihin

Kali ini saya membahas tentang apa yang dikaji pengajian Kitab Riyadhussolihin di Pondok Pesantren tempat saya menimba Ilmu, didalam Kitab Riyadhussholihin Bab Istiqomah Hadist ke 7 Halaman 62 dijelaskan Dari Abi Hurairah RA: Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah bersabda: Bersegeralah kalian untuk berbuat kebaikan karena tidak akan menunggu kepada kalian 7 perkara, kecuali terhadap kalian telah datang telah datang fakir yang (membuat kalian) melupakan (Agama) ,Kekayaan yang melenakan(kalian), Sakit yang merusak (keimanan), pikun yang membodohkan(kalian), Kematian( kalian), Dajjal yang seburuk-buruk perkara gaib, serta Hari Kiamat. (Hadist riwayat Tirmidzi, dan hadist ini sohih). berikut kutipannya gan, sebenernya transletan diatas berdasarkan ilmu perkiraan bahasa pegon ke bahasa Indonesia, coz emang saya masih santri tingkat rendah. mohon maklum ya,gan.. semoga bermanfaat ^_^